Kades Rawang Ogung Sebut Capek dan Malas Minta Pembangunan Jembatan Akses Kebun Masyarakat
KupasKasus.com, Kuansing - Warga Desa Rawang Ogung di Kecamatan Kuantan Hilir Seberang, berharap pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi dapat merealisasikan pembangun jembatan permanen yang bisa dilalui kendaraan roda dua, dan roda empat, sepanjang lebih kurang 50 meter diatas sungai Kukok sebagai meningkatkan perekonomian di sektor perkebunan, karena sejak belasan tahun terakhir mereka hanya mengandalkan jembatan Kayu dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.
Isal (50) salah seorang warga Desa Rawang Ogung saat di jumpai wartawan KupasKasus.com di sebuah pondok di seberang lokasi jembatan kayu yang terlihat dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, isal mengakui bahwa jembatan kayu tersebut di bangunan nya sendiri dengan dana pribadinya disela waktu jam sedang bertugas memungut sejumlah uang dari warga yang penguna jembatan kayu serta dari hasil pungutan sebut sebagian di gunakan untuk perbaikan jembatan Kayu yang sudah mengalami pelapukan akibat dari panas, hujan dan banjir.
"Iya saya yang buat jembatan ini lebih kurang 7 tahun yang lalu, kayu untuk dasar dari pembuatan jembatan ini memang saya pilih kayu yang berkualitas tinggi serta awet untuk pemakaian yang lama, sungai Kukok ini sering mengalami kebanjiran sehingga jembatan ini sering terbawa arus maka saya pasang juga tali untuk pengaman agar tidak hanyut terang isal.
Kepada warga yang mempunyai kebun di dalam, mereka membayar uang untuk perawatan jembatan ini tapi sifatnya suka rela dan tidak di tentukan, ada yang memberi Rp. 2000-5000 untuk pulang dan pergi kadang ada juga tidak memberi disini hanya suka rela, dan ini tidak ada hubungannya Pemerintahan Desa Rawang Ogung ini, murni dari pribadi tambah Isal.
"Isal juga menambahkan bila nantinya kalau lah ada bantuan pembangunan jembatan yang permanen dari Kabupaten ataupun dari mana saja saya pribadi sangat setuju dan berikan Apresiasi kepada pemerintah dan saya tidak ada sedikitpun merasa kecewa atas kehilangan Rezki saya selama di sini, dan saat ini alhamdulilah setiap hari nya saya bisa mengumpulkan antara Rp. 250-300 Ribu perhari, dari pagi sampai menjelang magrib, dari hasil tersebut selain untuk pemeliharaan jembatan yang memang mempunyai beban berat di karenakan setiap saat ada saja masyarakat yang mengunakan sepeda motor dengan membawa keranjang berisikan buah Sawit hasil panen dari kebun warga, selain itu saya juga bisa menghidupkan ekonomi keluarga dengan 4 orang anak," ujarnya.
Sementara di waktu yang sama saat di jumpai kepala Desa Rawang Ogung Dedi, SPd, pada hari Kamis (27/6/2024) di kantor Desa Sepertinya agak ogoh-ogahan untuk memberikan keterangan kepada media dengan alasan lagi sibuk melayani Pegawai BPN.
Saya lagi Sibuk, lagi ada urusan dengan Orang BPN ayo lah cepat apa yang kalian tanyakan, (menunjukan sikap dingin kepada awak media) apapun yang di tanyakan dengan permasalahan tersebut saya sudah capek untuk mengurusnya, saya tau itu jembatan merupakan Akses warga menuju kebun warga dan ada beberapa perusahaan diseberang kebun warga, kalaupun itu di bangun nantinya ada kemungkinan-kemungkinan yang menimbulkan terjadinya kriminal seperti pencurian buah sawit, maka dari itu saya sebagai kepala desa membiarkan begitu saja, dan malas untuk meminta kepada pemerintahan kabupaten untuk pembuatan jembatan sungai Kukok itu, padahal sebelumnya sudah di ajukan dahulunya dari pimpinan bupati yang semasa pak Mursini dan sudah beberapa kali pimpinan gantinya sampai saat ini tidak ada juga ada titik terangnya, malah setiap tahunnya pada acara musrembang, audensi masyarakat bersama bupati selalu di sampaikan, jadi saya beserta camat sudah capek untuk meminta pembuatan jembatan Kukok itu, jelas singkatnya.(Neneng)
Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa korupsi dan lain-lainnya/rilis atau ingin pasang Iklan dan berbagi foto?
Silakan SMS/WatsApp ke 0852-6599-9456 Via E-mail: redaksikupaskasus@gmail.com
(Mohon Dilampirkan Data Diri Anda) |
Komentar Anda :