Jum'at, 07 November 2025
Follow Us ON :
 
| Lapas Pasir Pengaraian Jadi Lokasi Cek Kesehatan Gratis | | Sat Tahti Polres Rohul Gelar Binrohtal, Bangun Keimanan dan Harapan bagi Para Tahanan | | Kolaborasi Dinkes dan Lapas Pasir Pangarayan,Cek Kesehatan Gratis Sambut HKN 2025 | | Lapas Pasir Pangarayan Siap Terapkan Sistem E-Katalog untuk Pengadaan BAMA 2026 | | Jambore PKK Bintan 2025 Resmi Ditutup, Kecamatan Toapaya Raih Juara Umum | | Imigrasi Karimun Ajak Siswa dan Guru Sosialisasi Pencegahan TPPO
 
Empat Anak Selamat usai 40 Hari Kecelakaan Pesawat di Hutan Amazon
Minggu, 11-06-2023 - 21:41:42 WIB
Teks foto: Empat anak ditemukan selamat di rimba Kolombia usai pesawat mereka jatuh.
TERKAIT:
   
 

KupasKasus.com, Jakarta - Empat anak ditemukan masih hidup di dalam hutan 40 hari sejak kecelakaan pesawat. Bagaimana bisa mereka bertahan hidup?

Keempat bersaudara itu selamat dari kecelakaan pesawat kecil pada 1 Mei yang merenggut nyawa pilot, ibu mereka, dan penumpang dewasa lainnya.

Luis Acosta dari National Indigenous Organization of Colombia (ONIC), dikutip dari AFP, menyebut mereka memakan biji-bijian, buah-buahan, akar-akaran, dan tanaman yang mereka anggap dapat dimakan dari masa kecil mereka di wilayah Amazon.

Keempat anak tersebut merupakan anggota Suku Huitoto, penduduk asli di Kolombia dan Peru. Mereka masih berusia 13 tahun, 9 tahun, 4 tahun, dan bayi 11 bulan.

Menurut Organisasi Nasional Masyarakat Adat Kolombia (OPIAC), pengetahuan soal yang boleh dan tak boleh dimakan di hutan didapat berkat pengetahuan pribumi yang diajarkan kepada mereka.

"Kelangsungan hidup anak-anak merupakan tanda pengetahuan dan hubungan dengan lingkungan alam yang diajarkan sejak dalam kandungan ibu," kata OPIAC, dalam rilisnya, dikutip dari AFP.

"Anak-anak semak", demikian kakek mereka memanggil empat bocah itu, selamat usai makan tepung yucca yang ada di atas pesawat yang hancur, dan memungut parsel bantuan yang dijatuhkan oleh helikopter pencari.

Senada, juru bicara militer Kolombia Pedro Arnulfo Sánchez Suárez mengatakan keempatnya bisa bertahan karena mengkonsumsi tepung singkong kasar (farina) yang biasanya digunakan oleh suku asli di wilayah tersebut.

"Beberapa hari setelah kecelakaan itu, mereka memakan farina yang mereka bawa ke sana, tetapi mereka (akhirnya) kehabisan makanan dan memutuskan untuk mencari tempat di mana mereka bisa bertahan hidup," kata Suárez dikutip dari CNN, Minggu (11/6).

Meski dalam keadaan lemah saat ditemukan, keempat anak tersebut masih bernyawa.

"Mereka kekurangan gizi tetapi sepenuhnya sadar dan sadar ketika kami menemukan mereka," tambah dia.

Saat ini semuanya sedang dalam pemulihan di sebuah rumah sakit di ibu kota Kolombia, Bogota.

"Mereka mengetahui apa yang harus dimakan dan apa yang tidak boleh dimakan serta menemukan air yang membuat mereka tetap hidup. Ini tidak mungkin terjadi [jika mereka] tidak terbiasa dengan jenis lingkungan yang tidak bersahabat itu," jelasnya.

Tim gabungan
Selama operasi pencarian, tentara bekerja sama dengan pelacak Pribumi selama 20 hari.

Lebih dari 80 sukarelawan dari wilayah adat di Caqueta, Putumayo, Meta, dan Amazonas, bergabung dengan sekitar 100 tentara dalam apa yang disebut "Operasi Harapan".

"Kami memiliki hubungan khusus dengan alam," kata Javier Betancourt, pemimpin ONIC lainnya. "Dunia membutuhkan hubungan khusus seperti ini dengan alam, untuk mendukung orang-orang seperti Pribumi yang tinggal di hutan dan merawatnya."

Presiden Gustavo Petro memuji apa yang disebutnya sebagai "pertemuan pengetahuan pribumi dan militer" yang menurutnya menunjukkan rasa hormat terhadap hutan.

Helikopter tentara menyiarkan rekaman nenek anak-anak tersebut yang mengatakan kepada mereka dalam bahasa pribumi Huitoto untuk tetap diam di satu tempat sampai tim penyelamat mencapai mereka.

Saat tentara merencanakan perincian operasional, para pelacak jejak pribumi mengadakan ritual untuk berkomunikasi dengan 'roh' hutan, menggunakan mambe, pasta yang terbuat dari daun koka dan abu, serta chirrinchi, minuman fermentasi.

Menggunakan parang, penyelamat menebang pohon dan menandainya dengan cat semprot untuk membimbing anak-anak.

Pengetahuan pengobatan asli juga digunakan untuk beradaptasi dengan kondisi hutan yang sulit, mengobati goresan, serpihan, gigitan serangga, kelelahan, dan rasa sakit fisik.

Sumber: CNN Indonesia

Jika Anda punya informasi kejadian/peristiwa korupsi dan lain-lainnya/rilis atau ingin pasang Iklan dan berbagi foto?
Silakan SMS/WatsApp ke 0852-6599-9456
Via E-mail: [email protected]
(Mohon Dilampirkan Data Diri Anda)



 
Berita Lainnya :
  • Empat Anak Selamat usai 40 Hari Kecelakaan Pesawat di Hutan Amazon
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Lapas Pasir Pengaraian Jadi Lokasi Cek Kesehatan Gratis
    02 Sat Tahti Polres Rohul Gelar Binrohtal, Bangun Keimanan dan Harapan bagi Para Tahanan
    03 Kolaborasi Dinkes dan Lapas Pasir Pangarayan,Cek Kesehatan Gratis Sambut HKN 2025
    04 Lapas Pasir Pangarayan Siap Terapkan Sistem E-Katalog untuk Pengadaan BAMA 2026
    05 Jambore PKK Bintan 2025 Resmi Ditutup, Kecamatan Toapaya Raih Juara Umum
    06 Imigrasi Karimun Ajak Siswa dan Guru Sosialisasi Pencegahan TPPO
    07 Pemkab Rohul Jawab Pandangan Fraksi DPRD Terkait Ranperda Pembentukan Produk Hukum Daerah
    08 Helat Pelalawan ke-26 Ditutup Meriah, Silet Open Up dan Diva Aurel Guncang Pelalawan dengan Tabola Bale
    09 Siap Jadi Ranperda dan Diusulkan, Pembentukan BUMD Bintan Karya Bahari Masuki Tahapan Uji Publik
    10 Nikah Massal Gratis Pemerintah Kota Pekanbaru Sudah Didaftar 43 Calon Pasutri
    11 Lapas Pasir Pangarayan Gelar “Sambung Rasa dan Edukasi Kesehatan” untuk Warga Binaan
    12 Tinjau Pasar Murah, Bupati Roby : Ini Upaya Memastikan Stabilitas Harga dan Daya Beli Masyarakat
    13 Hujan Tak Surutkan Semangat, MTQ ke-57 Kota Pekanbaru Berlangsung Meriah
    14 EFRI PC Suka Maju Tambusai Juara I KNPI Cup 2025, Semangat Pemuda Rohul Terus Berkobar
    15 Upacara Hari Sumpah Pemuda, DPRD Kabupaten Inhil Dukung Pemda Memperkokoh Nilai-nilai Kebangsaan
    16 Sebagai Leading Sector TIMPORA, Imigrasi Karimun Senantiasa Berkoordinasi dengan Instansi Vertikal
    17 Kemendagri: Penindakan Kepolisian di Riau Sudah Sesuai Hukum, Legalitas Ormas Ditinjau Kemenkum
    18 Lantik 17 Pejabat Fungsional, Wabup Bintan Deby Maryanti Tekankan Harus Utamakan Pelayanan Publik
    19 Bupati Anton Letakkan Batu Pertama Pembangunan MAS Tahfidz Rokan Hulu
    20 Prioritaskan Tenaga Kerja Lokal, Bupati Roby Terima Penghargaan Tribun Batam Awards 2025
    21 Festival Kenduri Rakyat Tutup Meriah HUT ke-26 Rokan Hulu
    22 Malam Puncak HUT ke-26 Rokan Hulu: Kotak, Rayola, dan Mardon D’Academy Guncang Panggung
     
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | DPRD Tanjung Pinang | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © kupaskasus.com | lebih dalam, lebih baru, lebih penting